Satu prestasi intelektual yang terbesar dalam kimia adalah tabel
periodik unsur. Tabel periodik dapat dicetak dalam satu lembar kertas,
tetapi apa yang terkandung di dalamnya dan apa yang dapat diberikan
kepada kita sangat banyak dan tidak ternilai. Tabel ini adalah hasil
jerih payah tak kenal lelah, yang berawal dari zaman Yunani, untuk
mengetahui sifat materi sebenarnya. Sem ini dapat dikatakan kitab
sucinya kimia. Nilai sistem periodik bukan hanya pada organisasi
informasi yang telah diketahui, tetapi juga kemampuannya memprediksi
sifat yang belum diketahui. Keampuhan sesungguhnya tabel periodik
terletak di sini.
a. Usulan-usulan sebelum Mendeleev
Konsep
unsur merupakan konsep yang sangat tua, sejak jaman Yunani, Menurut
filsuf Yunani, materi dibentuk atas empat unsur: tanah, air, api dan
udara. Pandangan ini perlahan ditinggalkan, dan akhirnya di abad 17
definisi unsur yang diberikan oleh kimiawan Inggris Robert Boyle
(16271691) menggantikan definisi lama tadi. Boyle menyatakan bahwa unsur
adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana.
Lavoisier mengusulkan daftar unsur dalam bukunya “Traite Elementire de Chemie”.
Walaupun ia memasukkan cahaya dan panas dalam daftarnya, anggota lain
daftar adalah apa yang kita sebut sebagai unsur sampai saat ini. Selain
itu, ia menambahkan pada daftar unsur-unsur yang belum dideteksi tetapi
ia yakini keberadaannya. Misalnya, khlorin pada waktu itu belum
diisolasi, tetapi ia menambahkannya pada tabel sebagai radikal dari asam
muriatik. Demikian juga, natrium dan kalium ada juga dalam tabel.
Di
awal abad 19, unsur-unsur ini diisolasi dengan elektrolisis, dan daftar
unsur perlahan diperluas. Di pertengahan abad 19, analisis
spektroskopi, metoda bari mendeteksi unsur dikenalkan dan mempercepat
pertambahan daftar ini. Walaupun disambut gembira oleh kimiawan,
masalahmasalh baru muncul. Salah satu pertanyaan adalah ‘Apakah jumlah
unsur terbatas?’ dan pertanyaan lain adalah ‘Apakah sifat unsur-unsur
diharapkan akan mempunyai keteraturan tertentu?’
Penemuan
unsu-unsur baru mengkatalisi diskusi-diskusi semacam ini. Ketika iodin
ditemukan di tahun 1826, kimiawan Jerman Johann Wolfgang Döbereiner
(1780-1849) mencatat kemiripan antara unsur ini dengan unsur yang telah
dikenal khlorin dan bromin. Ia juga mendeteksi trio unsur mirip lain.
Inilah yang dikenal dengan teori triade Döbereiner.
Tabel 5.1 Triade Döbereiner
litium (Li) | kalsium (Ca) | Khlorin (Cl) | sulfur (S) | mangan (Mn) |
Natrium (Na) | stronsium (Sr) | Bromin (Br) | selenium (Se) | khromium (Cr) |
kalium (K) | barium (Ba) | iodin (I) | telurium (Te) | Besi (Fe) |
b. Prediksi Mendeleev dan kebenarannya
Banyak
ide pengelompokan unsur yang lain yang diajukan tetapi tidak memuaskan
masyarakat ilmiah waktu itu. Namun, teori yang diusulkan oleh kimiawan
Rusia Dmitrij Ivanovich Mendeleev (1834-1907), dan secara independen
oleh kimiawan Jerman Julius Lothar Meyer (1830-1895) berbeda dengan
usulan-usulan lain dan lebih persuasif. Keduanya mempunyai pandangan
sama sebagai berikut:
Pandangan Mendeleev dan Meyer
- Daftar unsur yang ada waktu itu mungkin belum lengkap.
- Diharapkan sifat unsur bervariasi secara sistematik. Jadi sifat unsur yang belum diketahui dapat diprediksi.
Awalnya
teori Mendeleev gagal menarik perhatian. Namun, di tahun 1875,
ditunjukkan bahwa unsur baru galium ditemukan oleh kimiawan Perancis
Paul Emile Lecoq de Boisbaudran (18381912) ternyata bukan lain adalah
eka-aluminum yang keberadaan dan sifatnya telah diprediksikan oleh
Mendeleev. Jadi, signifikansi teori Mendeleev dan Meyer secara perlahan
diterima. Tabel 5.2 memberikan sifat yang diprediksi oleh Mendeleev
untuk unsur yang saat itu belum diketahui ekasilikon dan sifat germanium
yang ditemukan oleh kimiawan Jerman Clemens Alexander Winkler
(1838-1904).
Tabel 5.2 Prediksi sifat unsu eka-silikon oleh Mendeleev dan perbandingannya dengan sifat yang kemudian ditemukan.
Sifat | eka-silicon | germanium |
---|---|---|
Massa atom relatif | 72 | 72,32 |
Rapat massa | 5,5 | 5,47 |
Volume atom | 13 | 13,22 |
Valensi | 4 | 4 |
Kalor jenis | 0,073 | 0,076 |
Rapat jenis dioksida | 4,7 | 4,703 |
Titik didih tetrakhlorida (°C) | <100 | 86 |
Mendeleev
mempublikasikan tabel yang dapat dianggap sebagai asal mula tabel
periodik modern. Dalam menyiapkan tabelnya, Mendeleev awalnya menyusun
unsur berdasarkan urutan massa atomnya, sebagaimana pendahulunya. Namun,
ia menyatakan keperiodikan sifat, dan kadang menyusun ulang
unsur-unsur, yang berakibat membalikkan urutan massa atom.
Lebih
lanjut, situasinya diperumit sebab prosedur menentukan massa atom belum
distandarkan, dan kadang kimiawan mungkin menggunakan massa atom yang
berbeda untuk unsur yang sama. Dilema ini secara perlahan diatasi
setelah International Chemical Congress (Kongres ini diadakan di
tahun 1860 di Karlsruhe, Jerman. Tujuan kongres ini untuk mendiskusikan
masalah penyatuan massa atom. Dalam kesempatan ini Cannizzaro
mengenalkan teori Avogadro.) pertama yang dihadiri oleh Mendeleev, namun
kesukaran-kesukaran tetap ada.
Dengan mendasarkan pada valensi dalam menentukan massa atom, Mendeleev sedikit banyak menyelesaikan masalah (Tabel 5.3).
Tabel 5.3 Tabel Periodik awal Mendeleev (1869).
c. Tabel Periodik dan konfigurasi elektron
Tabel
periodik secara terus menerus bertambah unsurnya setelah tabel periodik
diusulkan Mendeleev. Sementara, muncul berbagai masalah. Salah satu
masalah penting adalah bagaimana menangani gas mulia, unsur transisi dan unsur tanah jarang.
Semua masalah ini dengan baik diselesaikan dan membuat tabel periodik
lebih bernilai. Tabel periodik, kitab suci kimia, harus dirujuk secara
rutin.
Golongan baru gas mulia dengan mudah disisipkan di antara
unsur positif yang sangat reaktif, logam alkali (golongan 1) dan unsur
negatif yang sangat reaktif, halogen (golongan 7).
Unsur logam transisi diakomodasi dalam tabel periodik dengan menyisipkan periode panjang walaupun
rasionalnya tidak terlalu jelas. Masalah yang nyata adalah lantanoid.
Lantanoid ditangani sebagai unsur “ekstra” dan ditempatkan secara
marjinal di luar bagian utama tabel periodik. Namun, sebenarnya prosedur
ini tidak menyelesaikan masalah utama. Pertama, mengapa unsur ekstra
ini ada tidak jelas, bahkan lebih menjadi teka-teki adalah pertanyaan:
apakah ada batas jumlah unsur dalam tabel periodik? Karena ada
unsur-unsur yang sangat mirip, sangat sukar untuk memutuskan berapa
banyak unsur dapat ada di alam.
Teori Bohr dan percobaan Moseley
menghasilkan penyelesaian teoritik masalah-masalah ini. Penjelasan tabel
periodik dari periode pertama sampai periode ketiga dapat dijelaskan
dengan teori konfigurasi elektron yang dipaparkan di bab 4. Periode
pertama (1H dan 2He) berkaitan dengan proses memasuki orbital 1s. Demikian juga periode kedua (dari 3Li sampai 10Ne) berkaitan dengan pengisian orbital 1s, 2s dan 2p, dan periode ke-3 (dari 11Na sampai 18Ar) berkaitan dengan pengisian orbital 1s, 2s, 2p, 3s dan 3p.
Periode
panjang dimulai periode ke-4. Penjelasan atas hal ini adalah karena
bentuk orbital d yang berbeda drastis dari lingkaran, dan jadi energi
elektron 3d bahkan lebih tinggi dari 4s. Akibatnya, dalam periode ke-4,
elektron akan mengisi orbital 4s (19K dan 20Ca)
segera setelah pengisian orbital 3s dan 3p, melompati orbital 3d.
Kemudian elektron mulai menempati orbital 3d. Proses ini berkaitan
dengan sepuluh unsur dari 21Sc sampai 30Zn. Proses pengisian orbital 4p selanjutnya berkaitan dengan enam unsur dari 31Ga sampai 36Kr.
Inilah alasan mengapa periode ke-4 mengandung 18 unsur bukan 8. Energi
elektron orbital 4f jauh lebih tinggi dari orbital 4d dan dengan
demikian elektron 4f tidak memainkan peran pada unsur periode ke-4.
Tabel 5.4a Konfigurasi elektron atom 1H-54Xe. Tabel 5.4b Konfigurasi elektron atom (55Cs-103Lr).
Periode
ke-5 mirip dengan periode ke-4. Elektron akan mengisi orbital 5s, 4d
dan 5p dalam urutan ini. Akibatnya periode ke-5 akan memiliki 18 unsur.
Orbital 4f belum terlibat dan inilah yang merupakan alasan mengapa
jumlah unsur di periode 5 adalah 18.
Jumlah unsur yang dimasukkan
dalam periode ke-6 berjumlah 32 sebab terlibat 7×2 = 14 unsur yang
berkaitan dengan pengisian orbital 4f. Awalnya elektron mengisi orbital
6s (55Cs dan 56Ba). Walaupun ada bebrapa kekecualian, unsur dari 57La sampai 80Hg berkaitan dengan pengisian orbital 4f dan kemudian 5d. Deret lantanoid (sampai 71Lu) unsur tanah jarang berkaitan dengan pengisian orbital 4f. Setelah proses ini, enam unsur golongan utama (81Tl sampai 86Rn) mengikuti, hal ini berkaitan dengan pengisian orbital 6p.
Periode ke-7 mulai dengan pengisian orbital 7s (87Fr dan 88Ra) diikuti dengan pengisian orbital 5f menghasilkan deret aktinoid unsur tanah jarang (dari 89Ac
sampai unsur no 103). Dunia unsur akan meluas lebih lanjut, tetapi di
antara unsur-unsur yang ada alami, unsur dengan nomor atom terbesar
adalah 92U. Unsur setelah 92U adalah unsur-unsur
buatan dengan waktu paruh yang sangat pendek. Sukar untuk meramalkan
perpanjangan daftar unsur semacam ini, tetapi sangat mungkin unsur baru
akan sangat pendek waktu paruhnya.
Di Tabel 5.5, dirangkumkan hubungan antara tabel periodik dan konfigurasi elektron.
Tabel 5.5 Konfigurasi elektron tiap perioda.
period | orbital yang diisi | jumlah unsur |
1 (pendek) | 1s | 2 |
2 (pendek) | 2s, 2p | 2 + 6 = 8 |
3 (pendek) | 3s, 3p | 2 + 6 = 8 |
4 (panjang) | 3d, 4s, 4p | 2 + 6 + 10 = 18 |
5 (panjang) | 4d, 5s, 5p | 2 + 6 + 10 = 18 |
6 (panjang) | 4f, 5d, 6s, 6p | 2 + 6 + 10 + 14 = 32 |
Contoh Soal
5.1 Konfigurasi elektron lawrensium. Konfigurasi elektron 89Ac adalah 86Rn.6d17s2. Tuliskan konfigurasi elektron lawrensium 103Lr.
Jawab:
Lawrensium memiliki 14 elektron lebih banyak dari aktinium. Karena elektron akan mengisi orbital 5f, konfigurasi elektronnya 103Lr adalah 86Rn. 5f146d17s2.
Sebagaimana
dipaparkan sebelumnhya, hukumMoseley menyatakan bahwa ada hubungan
antara panjang gelombang λ sinar-X karakteristik unsur dan muatan
listrik intinya Z (yakni, nomor atom): 1/λ = c(Z – s)2 (2.11)
Berkat
hukum Moseley, unsur-unsur kini dapat disebut dengan menyebut nomor
atomnya. Kini kita dapat dengan tepat mengetahui jumlah unsur di alam.
Sumber: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/sistem_periodik/tabel-periodik/
0 komentar:
Posting Komentar