Kalau kamu belum tahu, tubuh kita mayoritas tersusun atas air
(70-75%) dan air dalam tubuh terdapat baik sebagai cairan ekstraseluler,
cairan intraseluler, maupun darah. Oleh karena itu persentase air dalam
tubuh kita tinggi sekali.
Selain dalam tubuh, air juga dapat ditemukan di lingkungan sekitar,
seperti air yang kita minum, sungai, danau, laut, es di kutub, bahkan
air ada di udara yang kita hirup. Mengapa bisa begitu? Air dapat berubah
bentuk menjadi cair, gas, maupun padatan. Jika pada umumnya kita
mengenal air dalam bentuk cairan, air tersebut dapat diubah menjadi
padatan yang biasa kita sebut es batu. Selain kedua bentuk tersebut, air
juga dapat berupa gas, yang disebut sebagai uap air. Apa sih yang
menyebabkan air dapat berubah-ubah bentuk? Penyebab paling umum
perubahan bentuk air menjadi es adalah temperatur/suhu. Air akan berubah
menjadi padatan jika didinginkan pada suhu di bawah 0oC pada
tekanan 1 atmosfer. Sedangkan air dapat berubah menjadi uap air karena
adanya tekanan dan proses penguapan. Jika tekanan parsial air lebih
kecil dari tekanan uap jenuh, maka akan terjadi penguapan.
Apakah kamu pernah mendidihkan air? Air dapat mendidih jika tekanan
uap jenuh sama dengan tekanan udara luar. Nah, seperti senyawa lain, air
juga memiliki titik didih tertentu. Pada tekanan 1 atmosfer, titik
didih air adalah 100oC. Namun jika tekanan udara turun, air
juga lebih cepat mendidih karena tekanan uap jenuh cepat menjadi sama
dengan tekanan udara luar, sehingga sebelum suhu 100oC pun,
air dapat mendidih. Di manakah tempat yang tekanan udaranya lebih
rendah? Kamu dapat mencoba mendidihkan air di dataran tinggi, seperti
daerah pegunungan, karena di tempat itu, tekanan udara lebih rendah
sehingga kamu tidak perlu menunggu suhu 100oC supaya air dapat mendidih.
Lalu, apa hubungannya air dan kimia? Air termasuk dalam kategori substansi kimia karena air memiliki rumus molekul H2O,
dimana air terbentuk dari reaksi antara 2 atom hidrogen (H) dengan 1
atom oksigen (O). Nah, atom hidrogen dan atom oksigen ini terhubung
melalui ikatan kovalen. Reaksi kimia antara hidrogen dengan oksigen
dapat ditulis sebagai berikut:
2H2 + O2 = 2H2O
Sumber: ”Chemistry and Life”, 4th Edition,
John W. Hill, Dorothy M. Feigl, and Stuart J. Baum, Macmillan
Publishing Company, New York, 1993
http://bisakimia.com/2012/10/31/kimia-di-sekitar-kita-air/
0 komentar:
Posting Komentar